dUnia

SAKA WANABAKTI MAGETAN

Rabu, 23 Maret 2011

SAKA WANABAKTI Magetan. K.P.H Lawu DS: PACKING

SAKA WANABAKTI Magetan. K.P.H Lawu DS: PACKING

Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi Tujuan pembentukan Saka adalah untuk memberi wadah pendidikan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta pemuda Indonesia untuk :mengembangkan bakat, minat, pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan pengalaman dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. meningkatkan motivasi melaksanakan kegiatan nyata dan produktif memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya memberi bekal bagi pengabdiannya pada masyarakat, bangsa dan negara guna menunjang pembangunan nasional sehingga dapat meningkatkan mutu dan taraf kehidupan serta dinamika Gerakan Pramuka, serta peranannya dalam pembangunan nasional.Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Anggota Saka adalah : 1. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dari Gugusdepan 2. Pramuka Penggalang Terap. 3. Pemuda berusia 14-25 tahun, dengan syarat khususSyarat menjadi Anggota Saka : Mendapat izin dari orang tua/wali, Kepala Sekolah dan Pembina Gugusdepan Berusia antara 14-25 tahun Memenuhi syarat-syarat khusus yang ditentukan oleh masing-masing Saka (misalnya persyaratan mengenai kesehatan jasmani dan rohani, kemampuan dan kepantasan dsb). Bersedia untuk berperan aktif dalam segala kegiatan Saka Bersedia dengan sukarela mendarmabaktikan dirinya kepada masyarakat, dimanapun, serta setiap saat bila diperlukan. Seorang Pramuka dapat pindah dari satu bidang ke Saka lainnya bila telah mendapatkan sedikitnya 3 (tiga) buah TKK dan sedikitnya telah berlatih selama 6 (enam) bulan pada Saka tersebut.Bidang-bidang Satuan Karya Pramuka, terdiri atas 7 (tujuh) Saka, yaitu : 1. Saka Bahari 2. Saka Bakti Husada 3. Saka Bhayangkara 4. Saka Dirgantara 5. Saka Keluarga Berencana (Kencana) 6. Saka Tarunabumi 7. Saka Wanabakti. Sasaran pembentukan Saka bagi Pramuka adalah agar selama dan setelah mengalami pendidikan dalam Saka, mereka : memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan yang dapat mendukung kehidupan dan penghidupannya atau pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara. meningkatkan kemantapan mental dan fisiknya memiliki rasa tanggungjawab atas dirinya, masyarakat, bangsa dan negara serta tanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa. memiliki sikap dan cara berfikir yang lebih matang dalam menghadapi segala tantangan dalam hidupnya. dapat melaksanakan kepemimpinan yang bertanggungjawab, berdaya guna dan tepat guna. dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan yang positif, berdaya guna dan tepat guna sesuai dengan minat dan bakatnya. menjalankan secara nyata Tri Satya dan Dasa Darma.

PACKING


Perlengkapan yang harus dipersiapkan tergantung kepada kebutuhan, tujuan, jenis
dan lamanya kegiatan.  Perlengkapan yang terlalu banyak akan membuat tidak efektif dan
efisien, sedangkan perlengkapan yang terlalu sedikit tidak bisa memenuhi kebutuhan
selama kegiatan.
Rimpala (1998) dan Rimpala (2002) menyatakan bahwa perlengakapan yang
diperlukan dalam kegiatan di alam bebas terdiri dari perlengkapan dasar, perlengkapan
khusus dan perlengkapan tambahan, sedangkan Yudiawan (2002) menyatakan bahwa
perlengkapan yang dibutuhkan dalam kegiatan di alam bebas terdiri dari perlengkapan
pribadi, perlengkapan kelompok dan perlengkapan teknis.
1.  Perlengkapan Pribadi
Perlengkapan pribadi adalah barang-barang perlengkapan untuk memenuhi semua
kebutuhan pribadi tanpa mengandalkan orang lain, yaitu:
a.  Sepatu (harus kuat, lentur, aman/
safety
, nyaman, anti selip) dan kaos kaki (cukup
tebal, kuat, nyaman dan terbuat dari wol atau sintetis)
b.  Pakaian lapangan (nyaman, tahan lama, cepat kering, melindungi tubuh dari
berbagai kondisi lingkungan dan terbuat dari polyester atau polypropilena atau
memenuhi 3 W yaitu
wicking, warmth, water/wind proofing
)
c.  Tas/ransel (kokoh, bahannya kuat, tahan air dan mempunyai sabuk pinggang
untuk mengurangi goyangan ransel)
d.  Ponco/
rain coat
e.  Perlengkapan tidur (bersih, kering, hangat dan nyaman terdiri dari pakaian tidur,
matras, kantong tidur/
sleeping bag
dan jaket/sweater)
f.  Perlengkapan mandi (handuk, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi dan shampo)
g.  Air minum dan makanan (harus cukup kualitas dan kuantitasnya)
h.  Alat navigasi (kompas, peta, altimeter dan GPS=
Global Positioning System
)
i.  Alat tulis (
ballpoint
, buku dan pensil)
j.  Perlengkapan penunjang (menunjang kegiatan yang dilakukan, seperti HT (
handy
talkie
), HP (
hand phone
), pelindung pacet/
gaithers
, kelambu dan lainnya)
k.
Survival kit
yang terdiri dari pisau serbaguna, alat pancing, jarum jahit, benang,
tali jerat, gunting, cermin, peluit, kompas, ketapel, karet, lup, peniti, korek api
dalam kemasan kedap air, makanan berkalori tinggi, senter, obat-obatan, radio
komunikasi dan balon.
2.  Perlengkapan Kelompok
Perlengkapan kelompok adalah barang-barang perlengkapan yang dibawa untuk
memenuhi kebutuhan semua anggota kelompok, yaitu tenda, obat-obatan P3K
(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaaan), peralatan masak dan makan, golok serta tali.
3.  Perlengkapan Teknis
Perlengkapan teknis adalah perlengkapan yang digunakan untuk beraktivitas di
alam bebas, tergantung jenis dan tujuan kegiatan.  Perlengkapan kegiatan
hiking
berbeda
dengan kegiatan
caving
,  begitu juga dengan kegiatan yang lainnya.
4.
Packing
Packing
adalah pengepakan barang-barang yang sudah terdata dan pasti akan
dimasukkan ke dalam ransel.
Packing
akan memudahkan pengambilan barang saat
diperlukan, membagi titik berat pada ransel dan menjaga keseimbangan ransel sehingga
tidak terlalu berat jika dibawa.
Menurut Rimpala (1997) dan Yudiawan (2002) prinsip
packing
adalah barang
yang berat diletakkan di bagian atas ransel dan sedekat mungkin ke bagian tubuh,
menempatkan barang yang penting dan sering digunakan pada tempat yang mudah
dijangkau serta mengelompokkan barang-barang dan melindunginya dengan
membungkusnya dalam plastik (
trash bag
).  Edwin (1987) menambahkan prinsip
memanfaatkan ruangan yang ada di dalam ransel seefisien mungkin.
Buatlah daftar barang (
chechlist
) dan periksa kembali pada saat barang
dimasukkan ke ransel, untuk menghindari adanya barang yang tertinggal.
Checklist
merupakan petunjuk yang dapat membuat suatu prosedur yang teratur dan
membangkitkan kepercayaan diri kepada pemula (Ismunandar, 1992).

Sabtu, 25 September 2010

Kriptografi (Cryptography) Sandi Rahasia Pada Pesan Pribadi (PM) Internet Dan Pramuka

Sebenernya nih topik tidak sepenuhnya berhubungan sama internet security (alias hacking-hackingan gitu). buat yang pernah main di CODER.WEB.ID (tauu deehh) Cryptography itu teknik penyembunyian data, atau singkatnya 'sandi'. Gw kebanyakan baca Detektive Conan nih jadi suka sandi-sandi gini. kaya anak-anak pramuka gitu deh.
Di msn, kadang-kadang gw ngeliat pm orang naro sandi-sandi gak jelas gitu. Pernah dulu gue nyari-nyari setengah mati mecahin kode di pm orang (yang akhirnya berhasil) dan kode itu dulu disebutnya A=N (yang pramuka harus tau).
Di pramuka biasanya kan diajarin tuh yang kayak gitu A=Z, A=N, ato yang pakai kotak titik-titik itu. Nah A=N itu nama kerennya ROT-13. Sistemnya gini :
A <-> N
B <-> O
C <-> P
D <-> Q
E <-> R
F <-> S
G <-> T
H <-> U
I <-> V
J <-> W
K <-> X
L <-> Y
M <-> Z
Misalnya Call BRONZE jadi OEBAMR. Ya begitu deh, cuman mau nginfo aja kali ini, SEMOGA AJA JADII BERMANFAAT.

Sabtu, 12 Juni 2010

NAVIGASI DARAT TNI-AD

skep dan pusenif "TNI-AD"
no : skep/77/VII/1998





NAVIGASI DARAT
Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan, baik di medan perjalanan
atau di peta.  Navigasi  terdiri atas navigasi darat, sungai, pantai dan laut, namun yang
umum digunakan adalah navigasi darat (Yudiawan, 2002).
Navigasi darat adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu
tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam
dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas (Rimpala, 1994, Rimpala 1997,
Rimpala 1998 dan Rimpala 2002).  Rimpala 1997 menyatakan bahwa pekerjaan navigasi
3




darat di lapangan secara mendasar adalah titik awal perjalanan (
intersection
dan
resection
), tanda medan, arah kompas, menaksir jarak, orientasi medan dan
resection
,
perubahan kondisi medan dan mengetahui ketinggian suatu tempat.
1.  Alat-alat navigasi terdiri dari:
a.  Kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angin berdasarkan sifat
magnetik kutub bumi.  Arah mata angin utama yang bisa ditentukan adalah N
(
north
= utara), S (
south
= selatan), E (
east
= timur) dan W (
west
= barat), serta
arah mata angin lainnya yaitu NE (
north east
= timur laut), SE (
south east
=
tenggara), SW (
south west
= barat daya) dan
NW (north west
= barat laut).  Jenis
kompas yang umum digunakan adalah kompas sylva, kompas orientasi dan
kompas bidik/prisma.
b.  Altimeter adalah alat untuk menentukan ketinggian suatu tempat berdasarkan
perbedaan tekanan udara.
c.  Peta adalah gambaran sebagian/seluruh permukaan bumi dalam bentuk dua
dimensi dengan perbandingan skala tertentu.  Jenis-jenis peta terdiri dari peta
teknis, peta topografi dan peta ikhtisar/geografi/wilayah.  Bagian-bagian peta
antara lain judul, nomor, koordinat, skala, kontur, tahun pembuatan, legenda dan
deklinasi magnetis.
d.  GPS (
Global Positioning System
) adalah sistem radio-navigasi global yang terdiri
dari beberapa satelit dan stasiun bumi.  Fungsinya adalah menentukan lokasi,
navigasi (menentukan satu lokasi menuju lokasi lain),
tracking
(memonitor
pergerakan seseorang/benda), membuat peta di seluruh permukaan bumi dan
menentukan waktu yang tepat di tempat manapun.
2.  Menentukan arah tanpa alat navigasi
Menurut Yudiawan (2002) selain menggunakan alat-alat navigasi, kita juga dapat
menentukan arah mata angin dengan tanda-tanda alam dan buatan, yaitu:
a.  Tanda-tanda alam yaitu matahari, bulan dan rasi bintang
b.  Tanda-tanda buatan yaitu masjid, kuburan dan membuat kompas sendiri dari
jarum/silet yang bermagnet dan diletakkan di atas permukaan air
c.  Flora dan fauna:
-  Tajuk pohon yang lebih lebat biasanya berada di sebelah barat
-  Lumut-lumutan
Parmelia sp
. dan
Politrichum sp
. biasanya hidup lebih baik
(lebat) pada bagian barat pohon
-  Tumbuhan pandan hutan biasanya cenderung condong ke arah timur
-  Sarang semut/serangga biasanya terletak di sebelah barat pepohonan
3.  Mencegah dan menanggulangi keadaan tersesat
Tersesat adalah hilangnya orientasi, tidak mengetahui posisi yang sebenarnya dan
arah yang akan dituju. Hal tersebut biasanya disebabkan karena berjalan pada malam
hari, tidak cukup sering menggunakan peta dan kompas dalam perjalanannya, tidak tahu
titik awal pemberangkatan di peta dan melakukan potong kompas.  Yudiawan (2002)
menyatakan bahwa hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tersesat antara lain:
a.  Selalu melapor kepada petugas terkait atau orang yang dipercaya mengenai tujuan
perjalanan, lamanya dan jumlah anggota yang ikut
4



b.  Selalu mengingat keadaan sekitar perjalanan berdasarkan kelima indera yang
dimiliki
c.  Tetaplah berada pada jalur yang telah ada dengan memberi petunjuk pada tiap
persimpangan
d.  Perhatikan objek yang mencolok seperti mata air, bukit, sungai atau gunung
e.  Pada saat berjalan sekali-kali tengoklah ke arah belakang, ingatlah jalur tersebut
jika dilihat dari arah berlawanan
f.  Pelajari dengan benar alat-alat navigasi yang dibawa
g.  Gunakanlah kompas sebelum tersesat
h.  Belajar membaca tanda-tanda alam untuk menentukan arah mata angin
i.  Jangan pernah percaya secara penuh kepada orang lain termasuk kepada
pemimpin.
Pedoman yang bisa digunakan apabila tersesat adalah S T O P, yaitu:
S =
Seating
, berhenti dan beristirahat dengan santai, hilangkan kepanikan
T =
Thinking
, berpikir secara jernih (logis) dalam situasi yang sedang dihadapi
O =
Observation
, melakukan pengamatan/observasi medan di lokasi sekitar, kemudian
tentukan arah dan tanda-tanda alam yang dapat dimanfaatkan atau yang harus
dihindari
P =
Planning
, buat rencana dan pikirkan konsekuensinya bila anda sudah memutuskan
sesuatu yang akan anda lakukan (Addy, 2002).
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi keadaan tersesat adalah:
a.  Membuat tempat berlindung (
shelter
) dari bahaya atau cuaca buruk
b.  Tetap tenang, tidak panik, berpikir jernih dan mencoba ingat jalur perjalanan
c.  Orientasi dapat dipermudah dengan menuju tempat yang tinggi/memanjat pohon
d.  Gunakan kompas dan peta (alat navigasi) atau indikator alam
e.  Buat petunjuk untuk mempermudah orang lain mencari keberadaan kita, misalnya
dengan tulisan, peluit, asap, sinar atau berteriak
f.  Tetap bersama-sama dengan kelompok dalam kondisi apapun
g.  Memanfaatkan situasi dengan menunggu bala bantuan, mencari makanan, mencari air
dan lainnya

Selasa, 23 Maret 2010

Gerak, Gaya dan Tehnik memanjat

Bagi pemula yang belum pernah manjat tebing/ dinding sama sekali, akan terasa sangat canggung saat pertama kali manjat. Semua ini normal dan secara psikologis biasa-biasa saja. Saat inilah kamu berpikir tentang apa aja yang diperlukan untuk manjat seperti gimana menggapai satu pegangan, gimana mindahin pijakan kaki, gimana mentransfer berat badan tanpa terayun jatuh dll. Semua pemanjat mengalami hal ini. Seperti halnya ingatan, otot-otot kita juga perlu dilatih untuk mengingat gerakan-gerakan yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tertentu. Contohnya saat belajar naik sepeda atau berenang, setelah tubuh hapal akan gerakan tersebut akan sangat mudah kita melakukannya lagi dilain kesempatan. Kemampuan mengingat akan gerak ini disebut engram. Kalo waktu belajar kamu melakukan gerakan yang salah dalam mengeksekusi tehnik tertentu maka untuk kedepannya akan lebih susah lagi untuk memperbaiki tehnik itu karena hapalan gerak yang salah harus di hapus dari otak kita dan kita harus mulai dari awal lagi untuk melatih tehnik tsb dengan benar. Itulah alasan kenapa latihan tehnik yang benar perlu dilakukan sedini mungkin. Kenapa kita harus belajar tehnik? Soalnya untuk melatih kekuatan perlu waktu yang lama. Sebagian pemanjat punya anggapan bahwa “Tehnik cuma untuk orang yang lemah”. Mereka adalah pemanjat-pemanjat yang latihan siang dan malam untuk meningkatkan kekuatan mereka khususnya otot tangan dan jari-jarinya biar hebat seperti baja dan bisa pull-up satu tangan atau bahkan satu jari. Kalo kita udah sering berlatih tehnik dan manjat secara teratur tanpa disadari kekuatan jari, tangan, otot perut dan daya tahan akan sangat meningkat. Kombinasi dari tehnik yang manjur dan kekuatan yang lumayan bakal bikin pemanjatan keliatan indah, mudah dan membuat penonton kagum. Tehnik dulu, kekuatan bakal nyusul dengan sendirinya.

Karena kita pemanjat pemula dan enggak bisa dibandingin dengan Chris Sharma atau Dave Graham, latihan tehnik sudah harus menjadi fokus kita untuk menjadi pemanjat yang lebih baik. Kelenturan tubuh menunjang sekali penguasaan tehnik. Kamu enggak perlu lentur banget kayak tukang akrobat dari China, asalkan tubuh kamu enggak kaku banget kamu bakal bisa belajar tehnik dengan memuaskan. Supaya tubuh enggak kaku, lakukan pemanasan dan kemudian kelenturan/ stretching. Kalo saya pribadi biasanya langsung melakukan pemanjatan traverse/ menyamping dengan tingkat kesulitan yang super mudah untuk pemanasan, sebelum dilanjutkan dengan rute panjang dan melelahkan.

Tehnik Dasar yang Umum
1. Pertahankan 3 titik kontak. 2 tangan dan 2 kaki total semuanya jadi 4 kontak. Waktu kamu manjat usahakan 1 kontak mencari pegangan atau pijakan dan 3 lainnya tetap menempel pada tebing. Dengan cara ini kamu enggak bakal cepet cape.

2. Usahakan tangan selalu lurus ( jangan membengkokan siku). Waktu meraih pegangan tangan setinggi apapun segera jatuhkan badan kamu dengan menekuk kedua lutut dan meluruskan tangan. Kalo kamu terus2an membengkokan siku waktu manjat dan mencengkram dengan keras dijamin tangan kamu cepet lemes. Dengan tangan lurus sebagian beban tubuh ditunjang oleh otot bahu dan dada jadinya lebih enteng.

3. Manjat dengan kaki dan bukan tangan. Karena kaki lebih kuat maka sering2lah mendorong vertikal dengan kaki kamu bukannya menarik vertikal dengan tangan kamu.

Dalam penguasaan tehnik kita juga harus familiar dengan medan tempur. Jenis bebatuan tebing akan sangat menentukan tehnik apa yang kita perlukan agar bisa manjat kepuncak dengan mulus. Tebing dan bebatuanlah yang bakal mendikte kita dan memaksa kita untuk begini dan begitu. Proses inilah yang membuat pemanjat tebing dan seorang pelaku boulder (pemanjat batuan besar) bersahabat dengan alam. Makanya selain kita harus tau nama dari tehnik itu sendiri kita juga harus mengenal nama dari bentuk pegangan/ pijakan yang bakalan dipake.

tecnik tangan dan jari

Teknik tangan dan jari

Beberapa tehnik tangan yang sangat efektif buat manjat. Diambil dari berbagai sumber, hanya yang paling favorit adalah langsung dari sesama pemanjat karena selain lebih jelas dan bisa langsung dipraktekan biasanya tehnik yang didapat dari rekan pemanjat enggak terdapat di buku manapun. Latih lah tehnik2 dibawah ini sesering mungkin untuk menambah jurus-jurus gerak reflek di kamus engram kamu.

genggaman terbuka (open grip)
gaston/ doube gaston
pelukan tangan (hand wrap)
krimp (crimping)
kantong jari (pocket grip)
gantungan satu jari pada kantong (monodoigt)
jepitan jempol (thumb pinch)
tumpukan jempol untuk krimper (thumb stack)
gapaian lurus (straight on >>>reach up)
tangan kembar (matching)
gapaian menyilang (cross through)
gantungan dari bawah (undercling/undercuts)
tarikan samping (side pull)
cubit dan jepit (pinching: thumb/ finger)
kampus/ manjat tanpa kaki (campus)
kuncian siku (lock off)
tempelan/ dorongan telapak tangan (palming/ push down)
jari ditumpuk (stacked finger)
cengkraman cincin (ring grip)
genggaman vertikal (vertical grip)
pegangan dengan kuku (fingernail cling)
pelukan lengan (forearm wrap)
pelukan jempol (thumb wrap)
pelukan pergelangan tangan (wrist wrap)
pelukan jari kelingking (pinky wrap)
pertukaran/ gantian tangan (switching hands)
jari merayap (finger switch)
sloper
———-
kuncian pasak (jamming) dan (camming)
kuncian tangan (hand jams)
kuncian kepalan tangan (fist jams)
palang tangan (arm bar)
sayap ayam (chicken wing)
tumpukan jari (finger stack)
tumpukan tangan (hand stack)
kuncian kupu-kupu (butterfly jams)

memenjat tebing miring..

Memanjat tebing miring

Tebing alam yang yang kita panjat enggak selalu 90 derajat vertikal. Tebing yang derajat kemiringannya lebih besar dari 90 biasa disebut SLAB. Tergantung dari jenis batu ditebing tersebut, untuk memanjat slab pada umumnya diperlukan banyak friksi atau kontak dari sebagian besar karet sepatu. Pada saat memanjat tebing slab posisi badan harus cenderung tegak lurus yang memungkinkan pusat gravitasi yang jatuh (tekanan berat badan) sepenuhnya tertumpu pada bagian kaki yang menempel pada tebing. Kalo kamu memanjat tebing slab dengan posisi badanmu paralel/ sejajar denga kemiringan tebing, kamu bakalan mudah tergelincir dan jatuh. Posisi yang salah ini sangat populer dikalangan pemula dikarenakan rasa takut jatuh yang membuat mereka berpikir
dengan memeluk/menempelkan badan ke tebing akan menyelamatkan mereka.

Sedangkan tebing yang kemiringannya lebih kecil dari 90 derajat biasa disebut OVERHANG kecuali Nol derajat kemiringan atau sepenuhnya horisontal disebut ROOF (atap). Untuk memanjat tebing overhang diperlukan kekuatan yang tinggi dan tehnik memanjat yang baik. Salah satu kekuatan yang penting yaitu core strength atau kekuatan otot-otot perut kita, kenapa demikian? Karena otot perut inilah yang diperlukan untuk menjembatani kekuatan tangan dan kekuatan kaki sehingga badan akan tetap dekat dengan tebing yang akan membuat kita lebih mudah untuk mengontrol keseimbangan. Untuk memperkuat otot perut ini sering-seringlah melakukan CRUNCH atau juga SIT-UPS, ini bagus supaya
perut enggak buncit buanget
Lebih bagus lagi kalo kamu melakukan olah raga kelenturan dan kekuatan
PILATES (seperti YOGA hanya lebih terfokus pada kekuatan otot perut).

Tip-tip dibawah ini bisa digunakan untuk memanjat tebing overhang:

1. Manjat dengan cepat. Saat kamu memanjat tebing overhang kamu bakalan
lebih cepat cape dan akhirnya jatuh. Dengan memanjat cepat kamu
menggunakan energi kamu se-efeektif dan se-efeisien mungkin. Ini bukan
diartikan kamu memanjat dengan kaku dan enggak karu-karuan. Memanjat
dengan cepat artinya kamu harus cepat dalam mengambil keputusan dimana
kamu bakal menempatkan kakimu dan pegangan mana yang akan kamu sambar berikutnya.

2. Pertahankan tiga titik kontak atau dalam bahasa inggris sering disebut “Three points of Contact”. Rumus ini udah bukan rahasia lagi dan dikenal sebagai aturan dasar memanjat tebing untuk para pemula. Kita punya empat titik kontak saat kita memanjat: 2 tangan dan 2 kaki. Pada saat kita melakukan gerak vertikal usahakan tiga titik tetap menempel yaitu dua kaki dan satu tangan, atau sebaliknya; dua tangan dan satu kaki. Artinya, kita memindahkan hanya satu titik kontak setiap saat kita bergerak. Kalo kedua kakimu terlepas maka kedua tanganmu akan menahan berat badan sepenuhnya (seperti pada saat melakukan pull-ups) dan ini sangat melelahkan. Dan kalo kedua tanganmu terlepas pada saat manjat tebing overhang maka kamu sudah pasti bakal terjungkal dan melayang jatuh bo! Ngerti kan maksudnya?

3. Pada saat posisimu kukuh/solid (pegangan dan tumpuan kaki sangat bagus dan mendukung) istirahatlah dan lenturkan/stretch, goyang-goyangkan/shake tangan dan jari-jari kamu supaya otot-ototmu lebih segar untuk mengeksekusi gerak selanjutnya. Untuk pemanjatan rute panjang kamu harus pintar-pintar mengambil kesempatan untuk sering beristirahat.

4. Tetaplah fokus dan bernafas dengan baik!

Semoga berhasil.

5 komponen dasar panjat tebing

5 Komponen Dasar Panjat Tebing

Seperti halnya jenis olah raga lain, Panjat Tebing memerlukan tingkat fisik dan mental yang baik. Satu hal yang mungkin perlu diingat yaitu bahwa dari satu sisi panjat tebing terlihat sebagai satu olah raga yang bersifat mental, karena untuk menyelesaikan satu rute/problem kamu harus membuat strategi penyelesaian masalah (problem solving) dengan kombinasi tehnik yang baik. Disisi lain karena posisi pemanjat yang menggantung dan arah gerak/posisi tubuh yang berlawanan dengan daya gravitasi mereka perlu otot yang enggak lembek, yang ini lebih bersifat fisik.

Saya mengkategorikan komponen dasar ini kedalam dua aspek:
1. Komponen Fisik
2. Komponen Non Fisik

Yang termasuk kedalam komponen fisik yaitu:

Kekuatan
Jangan menganggap bahwa kekuatan yang dimaksud disini yaitu sekedar kekuatan tangan. Pemanjat enggak manjat cuma dengan tanggannya mereka pake kaki, pake badan dan yang penting lagi mereka juga pake otak bo. Kekuatan ini cakupannya menyeluruh termasuk kekuatan tangan dan kaki (limp strength) dan kekuatan tubuh (core strength) yaitu perut, dada, punggung dan pinggang. Kekuatan ini sangatlah diperlukan ketika kamu mulai beranjak ke tingkat mahir yang biasa dimulai dengan pemanjatan dengan kesulitan rute 5.11 keatas.

Daya Tahan
Daya tahan artinya kemampuan kamu untuk memanjat rute yang panjang tanpa terlalu banyak berhenti/ istirahat. Tentunya ini sangat mendominasi para pemanjat multi pitch. Training untuk ini jarang sekali dilakukan pada rute dengan kesulitan tingkat tinggi karena jika demikian maka akan cenderung ke training kekuatan dan bukannya daya tahan. Cukup dimulai dengan rute mudah dan terus dilanjutkan ke rute-rute yang tidak terlalu sulit untuk sekitar 15 menit sampe 45 menit (pemula) tanpa diselingi istirahat.

Kelenturan
Meskipun wanita pada umumnya tidak sekuat pria, biasanya mereka lebih menonjol dalam bidang ini. Kelenturan bisa sangat menentukan apakah seseorang pemanjat dapat menyelesaikan satu rute tertentu atau tidak, karena itu janganlah disepelekan. Selalu lakukan pemanasan kemudian melenturkan tubuh (stretching) sebelum kamu memanjat. Kombinasi kelenturan dan kekuatan akan menjadikan alur gerak (fluidity) si pemanjat tampak indah, mudah (padahal sebetulnya sulit) dan mengesankan.

Sedangkan komponen non fisik yaitu:

Mental dan Sikap
Yang dua ini harus selalu positif. Keadaan mental kamu akan menjelma menjadi sikap yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu pemanjatan. Alasan-alasan seperti aku kayaknya enggak bisa, aku udah cape, rutenya bukan tipeku, rutenya untuk pemanjat yang badannya tinggi/ pendek dll merupakan contoh ketidak siapan mental. Hadapi semua rute/ problem dengan ucapan ” Saya akan coba sebaik mungkin!” Kalo kamu jatoh/ gagal coba lagi dan coba lagi, disinilah proses belajar memanjat tebing menuju kesempurnaan sampai kamu akhirnya berhasil menyelesaikan rute tsb tanpa jatuh.

Tehnik
Tehnik ini jangkauannya umum, bisa termasuk gabungan dari komponen fisik diatas. Namun kalo kita bicara tehnik biasanya enggak secara langsung berhubungan dengan otot karena itu saya kategorikan komponen ini ke non fisik. Tehnik ini didapat dari proses belajar yang enggak sebentar, makanya untuk belajar tehnik dengan cepat dan baik belajarlah langsung dari pemanjat pro yang sudah berpengalaman. Mereka biasanya bisa langsung menunjukan kelemahan dan kekurangan pemanjatan kamu. Kadang untuk belajar tehnik ini kamu harus melakukan gerakan-gerakan yang sama secara terus menerus sampai tubuh kamu hafal betul untuk mengeksekusi gerak tsb (biasa disebut engram: daya ingat tubuh dalam melakukan gerakan/posisi tertentu). Tehnik cakupannya luas termasuk keseimbangan dan perpindahan berat badan, posisi, pernafasan, gerak dinamik dan statik dll.

Selamat berlatih!