no : skep/77/VII/1998
NAVIGASI DARAT |
Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan, baik di medan perjalanan |
atau di peta. Navigasi terdiri atas navigasi darat, sungai, pantai dan laut, namun yang |
umum digunakan adalah navigasi darat (Yudiawan, 2002). |
Navigasi darat adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu |
tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam |
dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas (Rimpala, 1994, Rimpala 1997, |
Rimpala 1998 dan Rimpala 2002). Rimpala 1997 menyatakan bahwa pekerjaan navigasi |
3 |
darat di lapangan secara mendasar adalah titik awal perjalanan ( |
intersection |
dan |
resection |
), tanda medan, arah kompas, menaksir jarak, orientasi medan dan |
resection |
, |
perubahan kondisi medan dan mengetahui ketinggian suatu tempat. |
1. Alat-alat navigasi terdiri dari: |
a. Kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angin berdasarkan sifat |
magnetik kutub bumi. Arah mata angin utama yang bisa ditentukan adalah N |
( |
north |
= utara), S ( |
south |
= selatan), E ( |
east |
= timur) dan W ( |
west |
= barat), serta |
arah mata angin lainnya yaitu NE ( |
north east |
= timur laut), SE ( |
south east |
= |
tenggara), SW ( |
south west |
= barat daya) dan |
NW (north west |
= barat laut). Jenis |
kompas yang umum digunakan adalah kompas sylva, kompas orientasi dan |
kompas bidik/prisma. |
b. Altimeter adalah alat untuk menentukan ketinggian suatu tempat berdasarkan |
perbedaan tekanan udara. |
c. Peta adalah gambaran sebagian/seluruh permukaan bumi dalam bentuk dua |
dimensi dengan perbandingan skala tertentu. Jenis-jenis peta terdiri dari peta |
teknis, peta topografi dan peta ikhtisar/geografi/wilayah. Bagian-bagian peta |
antara lain judul, nomor, koordinat, skala, kontur, tahun pembuatan, legenda dan |
deklinasi magnetis. |
d. GPS ( |
Global Positioning System |
) adalah sistem radio-navigasi global yang terdiri |
dari beberapa satelit dan stasiun bumi. Fungsinya adalah menentukan lokasi, |
navigasi (menentukan satu lokasi menuju lokasi lain), |
tracking |
(memonitor |
pergerakan seseorang/benda), membuat peta di seluruh permukaan bumi dan |
menentukan waktu yang tepat di tempat manapun. |
2. Menentukan arah tanpa alat navigasi |
Menurut Yudiawan (2002) selain menggunakan alat-alat navigasi, kita juga dapat |
menentukan arah mata angin dengan tanda-tanda alam dan buatan, yaitu: |
a. Tanda-tanda alam yaitu matahari, bulan dan rasi bintang |
b. Tanda-tanda buatan yaitu masjid, kuburan dan membuat kompas sendiri dari |
jarum/silet yang bermagnet dan diletakkan di atas permukaan air |
c. Flora dan fauna: |
- Tajuk pohon yang lebih lebat biasanya berada di sebelah barat |
- Lumut-lumutan |
Parmelia sp |
. dan |
Politrichum sp |
. biasanya hidup lebih baik |
(lebat) pada bagian barat pohon |
- Tumbuhan pandan hutan biasanya cenderung condong ke arah timur |
- Sarang semut/serangga biasanya terletak di sebelah barat pepohonan |
3. Mencegah dan menanggulangi keadaan tersesat |
Tersesat adalah hilangnya orientasi, tidak mengetahui posisi yang sebenarnya dan |
arah yang akan dituju. Hal tersebut biasanya disebabkan karena berjalan pada malam |
hari, tidak cukup sering menggunakan peta dan kompas dalam perjalanannya, tidak tahu |
titik awal pemberangkatan di peta dan melakukan potong kompas. Yudiawan (2002) |
menyatakan bahwa hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tersesat antara lain: |
a. Selalu melapor kepada petugas terkait atau orang yang dipercaya mengenai tujuan |
perjalanan, lamanya dan jumlah anggota yang ikut |
4 |
b. Selalu mengingat keadaan sekitar perjalanan berdasarkan kelima indera yang |
dimiliki |
c. Tetaplah berada pada jalur yang telah ada dengan memberi petunjuk pada tiap |
persimpangan |
d. Perhatikan objek yang mencolok seperti mata air, bukit, sungai atau gunung |
e. Pada saat berjalan sekali-kali tengoklah ke arah belakang, ingatlah jalur tersebut |
jika dilihat dari arah berlawanan |
f. Pelajari dengan benar alat-alat navigasi yang dibawa |
g. Gunakanlah kompas sebelum tersesat |
h. Belajar membaca tanda-tanda alam untuk menentukan arah mata angin |
i. Jangan pernah percaya secara penuh kepada orang lain termasuk kepada |
pemimpin. |
Pedoman yang bisa digunakan apabila tersesat adalah S T O P, yaitu: |
S = |
Seating |
, berhenti dan beristirahat dengan santai, hilangkan kepanikan |
T = |
Thinking |
, berpikir secara jernih (logis) dalam situasi yang sedang dihadapi |
O = |
Observation |
, melakukan pengamatan/observasi medan di lokasi sekitar, kemudian |
tentukan arah dan tanda-tanda alam yang dapat dimanfaatkan atau yang harus |
dihindari |
P = |
Planning |
, buat rencana dan pikirkan konsekuensinya bila anda sudah memutuskan |
sesuatu yang akan anda lakukan (Addy, 2002). |
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi keadaan tersesat adalah: |
a. Membuat tempat berlindung ( |
shelter |
) dari bahaya atau cuaca buruk |
b. Tetap tenang, tidak panik, berpikir jernih dan mencoba ingat jalur perjalanan |
c. Orientasi dapat dipermudah dengan menuju tempat yang tinggi/memanjat pohon |
d. Gunakan kompas dan peta (alat navigasi) atau indikator alam |
e. Buat petunjuk untuk mempermudah orang lain mencari keberadaan kita, misalnya |
dengan tulisan, peluit, asap, sinar atau berteriak |
f. Tetap bersama-sama dengan kelompok dalam kondisi apapun |
g. Memanfaatkan situasi dengan menunggu bala bantuan, mencari makanan, mencari air |